Trading Forex Dengan Follow Trend

Published by admin on

Ada satu tips ampuh untuk trading Trend-Following yang harus dipahami juga, yaitu: “buy dips in uptrends and sell rallies in downtrends”. Artinya, dalam metode Trend-Following, Anda disarankan agar melakukan Buy saat harga yang melaju dalam tren naik sedang terkoreksi turun, dan lakukan Sell ketika harga yang merosot dalam tren turun sedang berbalik naik sejenak. Berikut ini contohnya:

Sebagaimana Anda ketahui, harga tak lurus terus sampai ke puncak tertinggi, juga tidak lurus turun terus sampai ke level terendah. Diantara level tertinggi dan terendah, harga akan bergerak seperti zig-zag, meski ada tren tertentu yang dituju. Karenanya, tak perlu menungggu hingga harga naik sampai ke puncaknya baru lakukan Sell, juga tak perlu menunggu hingga harga turun sampai ke level terendah baru lakukan Buy. Justru, dalam metode Trend-Following, yang benar adalah memanfaatkan peluang trading ketika sebuah tren besar sedang terkoreksi.

Untuk menemukan titik-titik koreksi ini, Anda dapat memanfaatkan indikator Oscillator, misalnya RSI atau Channel. Misalnya ketika tren secara umum turun, tetapi RSI sudah oversold, maka itu berarti waktunya harga terkoreksi naik. Ketika RSI sudah mulai berbalik turun, itu merupakan peluang bagi Anda untuk Sell. Alternatif lain, Anda dapat menggambar dua garis sejajar yang mengapit harga dalam tren menurun hingga menyerupai saluran pipa (Channel). Ketika harga mencapai garis teratas, maka kemungkinan akan berbalik turun hingga garis terbawah, sehingga itu merupakan peluang Sell juga.

Lakukan transaksi saat harga berbalik kembali mengikuti arah trend. Trading dengan strategi ini biasanya membuahkan hasil yang lebih bagus dibanding trading dengan breakout.
Salah satu cara mengeksekusi strategi ini adalah dengan menunggu momen harga terendah/tertinggi dalam 24 jam saat trend sedang berlangsung. Momen-momen inilah yang disebut dengan perbalikan harga.

Berikut langkah langkah trading forex dengan follow The Trend :

1. Saat trend sedang berjalan, tunggu terjadi pull-back.
2. Tunggu harga menyentuh level terendah/tertinggi dalam 24 jam yang berlawanan dengan arah trend.
3. Tunggu harga berbalik kembali mengikuti arah trend.
4. Cek high dan low price pada candle di time frame H4.
5. Pasang entry trigger, dengan stop loss order persis di bawah low price candle H4 jika trend sedang naik, dan di atas high price saat trend sedang turun.
Saya sarankan menggunakan time frame H4 karena periode waktu ini cukup seimbang –anda masuk awal untuk mengantisipasi kerugian, dengan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan profit maksimal – hal ini penting jika anda ingin mencapai rasio reward dan risk yang bagus. Banyak entry point yang bagus yang bisa anda dapatkan dari time frame H4.

Dengan begini, anda tetap mengikuti trend dengan momentum yang kuat. Jika stop loss level sudah tersentuh sebelum entry-order anda terpicu, anda harus menunggu candle H4 baru terbentuk dan harga kembali mengikuti arah trend.

Baca Juga : Cara Trading Forex Agar Profit Terus


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *